Kepulauan seribu merupakan wilayah yang
terletak di sebelah utara Jakarta. Keindahan pulau-pulau yang berada di
kepulauan tersebut telah menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara
untuk berkunjung ke sana. Tidak kurang dari 1000 orang wisatawan datang
berlibur setiap akhir pekan.
Akan tetapi, di tengah keindahan kepulauan
seribu, tersimpan wajah lain yang cukup memprihatinkan. Beberapa pulau di
kepulauan seribu kini sedang diserang oleh sampah-sampah yang berasal dari
ibukota dan terbawa ombak. Sampah-sampah tersebut tidak hanya satu, dua, atau
tiga, namun ribuan, bahkan mungkin jutaaan sampah terkumpul di pesisir pantai.
Sampah-sampah tersebut juga menyebabkan air laut berubah warna menjadi
kehitaman, lengkap dengan bau menyengat khas sampah.
Pemerintah daerah telah
melakukan upaya pembersihan sampah-sampah tersebut, bahkan sekitar 1,5 milyar
rupiah dianggarkan hanya untuk sampah pesisir, namun usaha tersebut belum
membuahkan hasil yang memuaskan hingga saat ini. Ternyata para petugas
kebersihan belum mampu menandingi kecepatan datangnya sampah setiap harinya.
Adakah yang bisa kita lakukan? Tentu ada.
Banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk membantu meringankan masalah
tersebut, yaitu dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di
sungai. Lebih jauh lagi, kita bisa memisahkan sampah organik dan anorganik di
rumah. Sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik
bisa didaur ulang menjadi benda-benda unik dan bermanfaat.
(Tim Danus)
(Tim Danus)
Sumber:
·
wartakota.co.id